Terbentuknya Uni Emirat Arab tidak lain adalah penyatuan kerajaan kerajaan kecil yang telah berakhir masa protektoratnya oleh Inggris.
Pada 21 Desember 1971, Uni Emirat Arab dibentuk. Penyatuan enam kerajaan kecil di teluk persia —segera ditambahkan kerajaan yang ketujuh— menciptakan negara kecil dengan peran yang sangat besar dalam ekonomi global.
Sejumlah kerajaan di pantai utara Jazirah Arab berada di bawah perlindungan Inggris melalui serangkaian perjanjian yang dimulai pada tahun 1820. Terkait dengan perlindungan rute perdagangan dan koloni Inggris di India, angkatan laut Inggris melindungi Negara-negara Gencatan Senjata (Trucial state) sebagai gantinya atas kerja sama mereka terhadap kepentingan Inggris.
Selama periode perlindungan Inggris ini, cadangan minyak yang sangat besar di kawasan itu ditemukan. Ketika Trucial states dan kerajaan-kerajaan terdekat seperti Bahrain dan Qatar menjadi pemasok utama minyak, pengaruh Kerajaan Inggris surut karena sejumlah faktor. Pada tahun 1968, pemerintah Inggris menyatakan bahwa mereka akan mengakhiri protektorat, menarik militernya dan membiarkan orang-orang di wilayah itu menggunakan sistem mereka sendiri.
Dikucilkan oleh tetangganya, akibat dari ukuran wilayah, populasi, dan kemampuan militer, kerajaan-kerajaan kecil di wilayah tersebut berusaha untuk mengatur diri mereka sendiri menjadi satu unit politik.
Upaya Membentuk Negara
Negosiasi berjalan sulit, dan Bahrain dan Qatar memilih untuk mendeklarasikan kemerdekaan secara sepihak. Dengan perjanjian perlindungan Inggris yang akan segera berakhir, serta Iran dan Arab Saudi yang mengincar wilayah dan sumber daya mereka, kerajaan Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Sharjah, Dubai dan Umm al-Quwain menjadi Uni Emirat Arab yang merdeka pada hari ini pada tahun 1972. Ras al-Khaimah bergabung dua bulan kemudian.
Sejak terbentunyak, UEA telah menjadi negara yang berdaulat. Negara ini mendapat keuntungan dari sumber daya alamnya —cadangan minyak dan gas alamnya yang ketujuh terbesar di dunia, dan memiliki PDB per kapita tertinggi ketujuh. Kekayaan ini telah mengubah Emirates menjadi pusat perdagangan, perjalanan, pariwisata, serta keuangan.
Burj Khalifa Dubai, bangunan tertinggi di dunia, merupakan simbol dari ledakan konstruksi Emirates yang dramatis dan kemunculannya secara global. Meskipun kota-kotanya termasuk yang paling modern di dunia, negara ini tetap menjadi monarki yang diatur oleh hukum agama.
Referensi:
History.com