Tea Act, Sebuah Langkah Memperkuat IEC

Pesta teh Boston, salah satu peristiwa akibat penolakan tea act atau UU teh

Tea Act, atau dikenal juga sebagai UU Teh merupakan undang-undang yang dikeluarkan oleh Parlemen Britania Raya (Inggris) sebagai langkah dalam menyelamatkan East India Company yang saat itu sedang mengalami kesulitan.

East India Company (IEC) merupakan perusahaan dagang yang memegang hak monopoli dalam perdagangan di Hindia Timur berdasarkan Royal Charter yang dikeluarkan oleh Elizabeth I pada 31 Desember 1600, sekaligus menandai berdirinya perusahaan tersebut. East India Company juga memegang peranan penting dalam perekonomi Inggris.

EIC saat itu sedang mengalami krisis keuangan. Untuk menyelamatkan EIC yang juga berperan dalam perekonomian Inggirs, Parlemen Inggris akhirnya mengeluarkan UU ini. Diharapkan dengan adanya UU ini dapat mengurangi jumlah besar teh yang disimpan oleh EIC di gudangnya di London sehingga laku terjual.

Teh selundupan adalah masalah besar bagi Inggris dan EIC. Hal ini dikarenakan saat itu, sekitar 86% dari teh di Amerika pada saat itu merupakan teh Belanda yang diselundupkan. Dengan adanya UU ini, harga teh Kompeni (yang dijual EIC) menjadi lebih murah dibandingkan dengan teh Belanda yang diselundupkan ke koloni Inggris di Amerika Utara.

Karena dijual lebih murah, diharapkan para kolonis di Amerika membeli teh dari Kompeni yang telah membayar bea masuk Townshend, tidak lagi kepada penyelundup teh ilegal. Dengan demikian, pemerintah juga mendapatkan keuntungan melalui bea masuk Townshend.

Latar belakang dari Tea Act

Sekitar tahun 1760-an dan awal 1770-an, British East India Company (EIC) diharuskan untuk menjual tehnya secara eksklusif di London dan membayar pajak rata-rata dua shilling dan enam pence per pon teh (sekitar 0.45 Kg). Dikarenakan EIC secara eksklusif menjual tehnya di London, teh untuk koloni-koloni di Amerika akan dibeli dari London oleh pedagang khusus dan membawanya ke Amerika Utara. Setelah sampai di koloni-koloni di Amerika Utara, teh lalu dijual ke pengecer-pengecer disana.

Namun kebijakan ini membuat harga teh Kompeni di koloni Amerika Utara menjadi mahal. Markup harga yang diambil oleh pedagang, ditambah dengan pajak dan cukai teh Townshend Acts, membuat harga Teh semakin melambung tinggi. Akibatnya, hal ini membuka peluang bagi pedagang untuk mengimpor dan mendistribusikan teh yang dibeli dari Belanda. Tentunya transaksi dan pengiriman teh Belanda ini melanggar undang undang, dan otoritas Inggris menyebutnya sebagai Penyelundupan.

Sekitar 900.000 pon (410.000 kg) teh asing ilegal diselundupkan setiap tahunnya. Hal ini berbanding terbalik dengan penjualan teh IEC yang hanya 562.000 pon (255.000 kg) per tahunnya. Kualitas teh selundupan memang tidak setara dengan teh EIC. Walau tidak seenak teh Inggris, beberapa Patriot seperti Sons of Liberty mendukung konsumsi teh selundupan sebagai bentuk protes politik terhadap pajak Townshend.

Bermasalahnya Penjualan EIC

Pada tahun 1770, sebagian besar pajak Townshend akhirnya dicabut, tetapi pajak terhadap teh tidak berubah dan dipertahankan. Akibat dari penolakan pajak dan tekanan untuk menghindari dan mengurangi impor teh secara legal, mengakibatkan penurunan permintaan teh Kompeni. Permintaan koloni terhadap teh yang menurun, menyebabkan stok teh EIC di gudangnya di Inggris menjadi menumpuk.

Kondisi tersebut terus berlanjut. Hingga pada tahun 1773, East India Company berada dalam bayang-bayang ancaman kebangrutan. Beberapa hal lain juga membuat keuangan EIC semakin tepuruk, diantaranya:

  • Pembayaran kontrak dengan pemerintah Inggris sebesar £ 400.000 per tahunnya.
  • Perang dan kelaparan hebat di Bengal, yang secara drastis mengurangi pendapatan Perusahaan dari India.
  • dan kondisi ekonomi yang lemah di pasar Eropa.

Mencari Solusi

Beberapa orang, salah satunya Benjamin Franklin, menyarankan agar Kompeni diizinkan untuk mengekspor tehnya langsung ke koloni tanpa perlu membayar pajak di London.

Lord North juga melihat peluang, jika Kompeni diperbolehkan untuk langsung mengirimkan teh ke koloni akan menghilangkan markup harga teh oleh para perantara. Dan juga tanpa adanya pajak di London akan membuat harga teh menjadi semakin terjangkau setelah sampai di koloni Amerika Utara, dan membuat harga teh menjadi lebih murah dibandingkan harga teh selundupan.

Dengan demikian, kolonis akan membeli teh dari EIC dengan harga yang murah, mencegah penyelundupan, dan pajak Townshend juga berhasil dikumpulkan. Hal ini dapat melegitimasi kemampuan Parlemen untuk mengenakan pajak kepada koloni. Oleh karena itu dibuatlah UU Teh atau Tea act untuk mewujudkan sistem ini.

Isi Undang-Undang

Undang-undang tersebut menerima persetujuan kerajaan pada 10 Mei 1773, dengan isi berikut:

  • Perusahaan berhak mendapatkan izin untuk mengekspor teh ke Amerika Utara.
  • Perusahaan tidak lagi diharuskan menjual tehnya secara eksklusif di Lelang Teh London.
  • Bea masuk teh (dibebankan di Inggris) yang ditujukan untuk “Amerika Utara dan bagian asing” akan dikembalikan pada ekspor atau tidak dikenakan.
  • Penerima teh Perusahaan diharuskan membayar deposit setelah menerima teh.

Pada proposal diusulkan juga agar pajak Townshend dihapuskan. Lord North menentang gagasan ini dengan alasan bahwa pendapatan dari pajak akan digunakan untuk membayar gaji pejabat kerajaan di koloni.

Penolakan Undang-Undang

Parlemen salah menilai bahwa kolonis akan menerima UU ini. Dengan mengizinkan EIC menjual langsung tehnya ke koloni Amerika, Pedagang sebelumnya bertindak sebagai perantara dalam impor teh menjadi kehilangan bisnis mereka. Begitu juga dengan penyelundup teh ilegal dari Belanda, yang bisnisnya menjadi tersaingi akibat harga teh EIC yang lebih murah.

Akhirnya banyak kolonis yang menentang UU ini. Undang-undang ini dinilai bukanlah untuk menyelamatkan East India Company, tetapi UU tersebut lebih mengarah ke pengesahan Pajak Townshend terhadap teh. Pada 16 Desember 1773, beberapa kolonis menyamar sebagai orang Indian dan mengepung tiga kapal penuh dengan muatan teh. Mereka lalu membuang teh di kapal tersebut ke pelabuhan, yang akhirnya dikenal sebagai Pesta Teh Boston.

Refensi:

  • Britannica, T. Editors of Encyclopaedia (Invalid Date). Tea Act. Encyclopedia Britannica. https://www.britannica.com/event/Tea-Act
  • History.com Editors. (2019, September 25). Tea Act. HISTORY. https://www.history.com/topics/american-revolution/tea-act
  • Wikipedia contributors. (2021, April 13). Tea Act. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Tea_Act
  • Why was the Tea Act of 1773 so Important? (2018, May 31). History Is Fun. https://www.historyisfun.org/learn/learning-center/why-was-the-tea-act-of-1773-so-important/
  • Ketchum, R. M. (2002). Divided Loyalties: How the American Revolution Came to New York (1st ed.). Henry Holt and Co.
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Seorang dari Bangsa Yahudi di Yerussalem.

Sejarah Bangsa Yahudi, Dari Sekelompok Kecil Hingga Besar

Next Post
Pesta Teh Boston

Pesta Teh Boston, Protes Kolonis Kepada Inggris

Related Posts