Sejarah Bangsa Yahudi, Dari Sekelompok Kecil Hingga Besar

Avatar photo
Seorang dari Bangsa Yahudi di Yerussalem.
Photo by Joshua Sukoff on Unsplash

Bangsa Yahudi biasanya terbagi menjadi dua jenis. Yang pertama Yahudi Campuran yang jika salah satu orang tuanya berdarah Yahudi sedangkan pasangannya berdarah bangsa lain. Yahudi yang seperti ini termasuk ke dalam Yahudi kelas dua. Sebaliknya ketika kedua orang tuanya berdarah yahudi maka ia termasuk ke dalam Yahudi Asli. Kebanyakan orang Yahudi keturunan Yahuda selalu berotak cerdas sebut saja seperti Albert Einstein.

Note: Artikel ini tidak dibuat untuk merendahkan golongan manapun! Mohon maklum dan koreksinya jika terdapat bahasa yang sekiranya menyinggung.

Tapi bangsa Yahudi memiliki kekurangan karena watak mereka yang begitu buruk seperti kikir, sombong, kejam, fanatis dan keduniaan. Sehingga pada masa Dinasti Ramasis / Ramsis mereka pun dianggap sebagai benalu yang harus dilenyapkan dan mulai tertindas. Nasib baik menimpa pada seorang Yahudi bernama Qarun yang berhasil menjadi kaya raya karena menjilat Fir’aun dan juga menjual bangsanya sendiri. Bangsa Yahudi pun pernah diselamatkan oleh Nabi Musa meskipun pada akhirnya mereka malah menyembah patung sapi hasil buatan Musa Samiri yang membuatnya diusir serta dikutuk.

Pada tahun 722 SM, Raja Tiglat Filasar dari Assiria merebut wilayah bangsa Yahudi sehingga mau tidak mau pemimpin mereka pun harus menjadi budak belian yang dibuang ke Assiria. Sejarah awal terciptanya dinding ratapan (Al Makba) Bangsa Yahudi dimulai ketika Haikal Sulaiman dihancurkan oleh pasukan Romawi karena mereka yang berusaha menghimpun kekuatan untuk melepaskan wilayah Palestina dari cengkraman Kerajaan Romawi. Pasukan Romawi pun membalas dengan menghancurkan bangunan tersebut sampai menyisakan dindingnya saja. Hal ini terjadi pada tahun 70 M.

Bangsa Yahudi pun segera terpencar-pencar setelah terjadinya peristiwa tersebut. Kelak mereka yang pergi ke Yatsrib dan Khaibar akan menurunkan suku-suku Yahudi seperti Bani Qainuqa’, Bani Quraidhah, Bani Nadlir, Yahudi Taima’, dan Yahudi Wadi Al Qura. Sedangkan mereka yang pergi ke Afrika akan disebut sebagai ‘Falasha’ atau Yahudi hitam karena percampuran darah dengan Mulat (Smith-Negro). Ada juga Yahudi India yang lebih tertarik dengan hal mistik dan menghimpun gerakan kebatinan Teosofi dengan pusatnya di Adyar, Madras dan Amritsar.

Sayangnya pencampuran darah bangsa Yahudi dengan bangsa lainnya sudah termasuk melanggar aturan dalam kitab taurat mereka.

“Maka bangkitlah Imam Ezra, lalu berkata kepada mereka; Kamu telah melakukan perbuatan tidak setia, karena kamu memperistri perempuan asing dan dengan demikian menambah kesalahan orang Israel. Tetapi sekarang mengakulah di hadapan Tuhan, Allah nenek moyangmu, dan lakukanlah apa yang berkenan kepada-Nya dan pisahkanlah dirimu dari penduduk negeri dan perempuan-perempuan asing itu.” (Ezra 10: 10-11)

“Pada masa itu juga kulihat beberapa orang Yahudi memperistri perempuan-perempuan Asdod, perempuan-perempuan Amon, dan perempuan-perempuan Moab. Sebagian
dari anak -anak mereka berbicara bahasa Asdod atau bahasa bangsa lain itu dan tidak tahu berbicara bahasa Yahudi.” (Nehemia 13: 23-24)


Referensi :
‘Jaringan Gelap Freemasonry : Sejarah & Perkembangannya Hingga Ke Indonesia’ ditulis oleh A.D El Marzdedeq , DIM, AV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Ilustrasi Atlantis, Kota yang awalnya diceritakan oleh Plato dan menjadi misteri dunia. Nazi pun ikut tertarik dalam menemukan dimana lokasi Atlantis Sebenarnya

Asal Usul Kisah Atlantis, Hingga Kisah Pencariannya Oleh Nazi

Next Post
Pesta teh Boston, salah satu peristiwa akibat penolakan tea act atau UU teh

Tea Act, Sebuah Langkah Memperkuat IEC

Related Posts