Lisabon dan Perdagangan Rempah-Rempah di Abad ke-16

mengapa Lisabon begitu cepat berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa? Berikut penjelasan
Gambar Lisabon sekitar tahun 1500-1510an, pada masa-masa penjelajahan dimulai. (Sumber: Wikimedia Commons)

Lisabon, merupakan sebuah kota besar yang terletak di Postugal, sekaligus menjadi Ibu Kota serta Kota terbesar di negara itu. Terletak di pesisir Semenanjung Iberia, membuat letak Lisabon menjadi strategis untuk melakukan penjelajahan samudra.

Itulah salah satu sebab mengapa Portugal (Portugis) berhasil melakukan penjelajahan samudra nya beberapa saat lebih dulu dibandingkan dengan kekuatan Eropa lainnya.

Keberhasilan Portugal dalam penjelajahan samudra kemudian membawa Portugal ke tempat-tempat penghasil rempah-rempah, yang padasaat itu merupakan komoditas berharga di Eropa. Lisabon kemudian dengan cepat berkembang menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa.

Kali ini, kita akan membahas: Pada abad ke-16, mengapa Lisabon begitu cepat berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa? Berikut penjelasannya.

Bagaimana Lisabon berkembang pesat menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa?

Semua berawal dari penaklukan Konstantinopel, yang membuat Jalur Sutra sebagai jalur perdagangan dengan dunia timur menjadi terblokir. Kekuatan barat akhirnya memutuskan untuk mencari rute perdagangan alternatif, melalui penjelajahan samudra.

Pemblokiran Jalur Sutra

Republik Venesia telah lama menjadi pemain kunci dalam perdagangan perdagangan rempah-rempah dengan dunia timur. Banyak kekuatan lainnya yang mulai mencoba untuk mengalahkan dominasi Venesia dalam rempah-rempah, sehingga mereka mulai membangun kekuatan maritim mereka.

Hingga pertengahan abad ke-15, perdagangan antara Eropa dengan dunia timur dihubungkan dengan menggunakan Jalur Sutra, dengan Kekaisaran Bizantium serta Venesia dan Genoa yang bertindak sebagai perantaranya.

Hingga kemudian pada tahun 1453, Turki Usmani telah berhasil merebut satu-satunya jalur perdagangan dengan dunia timur pada saat itu (pada saat Kejatuhan Konstantinopel). Dengan demikian, Turki dalam posisi yang sangat menguntungkan jika menerapkan pajak tinggi kepada barang-barang dagangan menuju barat (Eropa).

Tentu saja Kekuatan Barat saat itu menolak untuk bergantung pada kekuatan non-kristen (dikarenakan Turki Usmani merupakan Islam) untuk melakukan perdagangannya dengan timur. Akhirnya, kekuatan barat memutuskan untuk mencari rute lainnya (rute alternatif) melalui laut di sekitaran Afrika.

Portugal dan Penjelajahannya

Negara pertama yang mencoba untuk mengitari Afrika adalah Portugal. Portugal memang sejak awal abad ke-15 sudah mulai menjelajahi Afrika utara di bawah komando Henry sang Navigator.

Kemudian pada tahun 1488, Portugis berhasil mencapai Tanjung Harapan dalam sebuah ekspedisi yang dipimpin oleh Bartolomeu Dias. Sembilan tahun kemudian, yaitu pada tahun 1497, empat kapal yang dipimpin oleh Vasco da Gama akhirnya berhasil mencapai Pantai Malabar di India, melalui jalur yang mengitari Afrika.

Pada tahun 1511, Afonso de Albuquerque berhasil menaklukkan Malaka untuk Portugal. Malaka pada saat itu merupakan pusat perdagangan di Asia, yang komoditasnya kebanyakan adalah rempah-rempah.

Seperti yang diketahui, lokasi Malaka sangatlah strategis dikarenakan berada di pesisir Selat Malaka. Selat Malaka sendiri merupakan jalur perdagangan antara India, China, serta Kepulauan Maluku (yang pada saat itu merupakan penghasil utama pala). Dengan demikian Portugis telah menguasai salah satu faktor penting dalam perdangangn rempah-rempah.

Tidak puas sampai di situ, Albuquerque kemudian mengirim beberapa misi diplomatik dan eksplorasi, termasuk ke Maluku. Portugis mencoba mencari lokasi ‘rahasia’ dari ‘Kepulauan Rempah’, yaitu Kepulauan Maluku. Mereka kemudian menjadi orang Eropa pertama yang tiba di ‘Kepulauan Rempah-Rempah’.

Pada awal abad ke-16, Portugis akhirnya berhasil memiliki kendali penuh terhadap rute laut Afrika, yang membuat sebuah jaringan panjang melintasi tiga samudra. Rute ini dimulai dari Maluku hingga Lisabon, yang mana jalur ini juga melewati Malaka, Kerala, dan Sri Lanka untuk dapat menghubungkan keduanya.

Dengan kesukesan Portugis/Portugal dalam menguasai jalur rempah ini lah, Lisabon dapat berkembang dengan cepat menjadi salah satu pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa.

  • Wikipedia contributors. (2021d, August 20). Spice trade. Wikipedia. https://en.wikipedia.org/wiki/Spice_trade
  • Diahviolin. (2019, January 27). Mengapa Lisabon begitu cepat berkembang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Eropa? – Brainly.co.id. Brainly.co.id. https://brainly.co.id/tugas/21297253
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Previous Post
Peperangan antara kapal Inggris dengan Barbary corsairs (privateer)

Privateer, ‘Bajak Laut’ Legal yang Diberi Izin Oleh Negara

Next Post
Malaka pada tahun 1511, tidak lama setelah Portugis Menaklukan Malaka

Perebutan Malaka: Jatuhnya Malaka ke Tangan Portugis

Related Posts